Senin, 28 Februari 2011

Teori Psikoanalisa Freud & Erikson yang Menggambarkan Kepribadian

  •  Teori Psikoanalisa Sigmund Freud
Menurut Freud, psikoanalisis mempunyai tiga arti Bertens, 1979: x – xi). Pertama, istilah psikoanalisis dipakai untuk menunjukkan suatu metoda penelitian terhadap proses-proses psikis yang sebelumnya hampir tidak terjangkau oleh penelitian ilmiah. kedua, istilah ini menunjukan juga suatu teknik untuk menyembuhkan gangguan-gangguan jiwa yang dialami pasien neurosis. Ketiga, istilah yang sama juga dalam arti lebih luas lagi untuk menunjukkan seluruh pengetahuan psikologis yang diperoleh melalui metoda dan teknik tersebut.

Menurut Freud tujuan pokok dilakukannya analisis terhadap aspek-aspek kejiwaan manusia bukan untuk mendapatkan teknik penyembuhan gangguan jiwa tetapi untuk memperoleh pengetahuan yang mendalam mengenai kehidupan kejiwaan pada umumnya. Itulah sebabnya pembahasan tentang kepribadian menjadi dominan dalam Psikoanalisis. Secara garis besar Psikoanalisis membahas kepribadian dari tiga aspek, yaitu struktur, dinamika, dan perkembangan.

Struktur kepribadian
    Freud berpendapat bahwa kepribadian merupakan suatu sistem yang terdiri dari 3 unsur, yaitu das Es, das Ich, dan das Ueber Ich (dalam bahasa Inggris dinyatakan dengan the Id, the Ego, dan the Super Ego), yang masing memiliki asal, aspek, fungsi, prinsip operasi, dan perlengkapan sendiri.
    • Das Es
    Das Es (the Id) adalah aspek biologis kepribadian yang paling dasar, sistem yang didalamnya terdapat naluri-naluri, yang merupakan factor bawaan. Das Es merupakan aspek biologis dari kepribadian, yang fungsinya adalah mempertahankan konstansi, maksudnya membawa organisme dari keadaan tidak menye-nangkan, karena munculnya kebutuhan-kebutuhan, ke keadaan seperti semula, yaitu menyengkan. Oleh karena itu dinayatkan oleh Freud bahwa prinsip bekerjanya das Es adalah pleasure principle.
    • Das Ich
    Das Ich atau the Ego merupakan aspek psikologis dari kepribadian yang terbentuk melalui hasil interaksi individu dengan realitas. Dengan das Es, individu diarahkan pada kenyataan. Adapun proses yang ada pada das Ich adalah proses sekunder (secondary process). Dengan proses sekundernya tersebut das Ich memformulasikan rencana bagi bagi pemuasan kebutuhan dan menguji apakah hal itu bisa dilakukan atau tidak.
    • Das Ueber Ich
    Das Ueber Ich atau the Super Ego adalah aspek sosiologis dari kepribadian, yang isinya berupa nilai-nilai atau aturan-aturan yang sifatnya normative. Menurut Freud das Ueber Ich terbentuk melalui internalisasi nilai-nilai dari figur-figur yang berperan, berpengaruh atau berarti bagi individu.

               Perkembangan kepribadian individu menurut Freud, dipengauhi oleh kematangan dan cara-cara individu mengatasi ketegangan. Menurut Freud, kematangan adalah pengaruh asli dari dalam diri manusia.
    Menurut Freud, kepribadian individu telah terbentuk pada akhir tahun ke lima, dan perkembangan selanjutnya sebagian besar hanya merupakan penghalusan struktur dasar itu. Selanjutnya Freud menyatakan bahwa perkembangan kepribadian berlangsung melalui 6 fase, yang berhubungan dengan kepekaan pada daerah-daerah erogen atau bagian tubuh tertentu yang sensitif terhadap rangsangan. 6 fase itu adalah :
    1.  Fase oral (oral stage ): 0 sampai kira-kira 18 bulan Bagian tubuh yang sensitif terhadap rangsangan adalah mulut.
    2. Fase anal (anal stage) : kira-kira usia 18 bulan sampai 3 tahun. Pada fase ini bagian tubuh yang sensitif adalah anus.
    3. Fase Genetal Erotik, pada fase ini anak mencari kepuasan seks pada alat kelaminnya.dalam fase ini seseorang terus berkembang sampai dengan usia dewasa melalui tiga fase sebagai berikut: 
    4. Fase falis (phallic stage) : kira-kira usia 3 sampai 6 tahun.Bagian tubuh yang sensitif pada fase falis adalah alat kelamin.
    5. Fase laten (latency stage) : kira-kira usia 6 sampai pubertas Pada fase ini dorongan seks cenderung bersifat laten atau tertekan.
    6. Fase genital (genital stage) : terjadi sejak individu memasuki pubertas dan selanjutnya. Pada masa ini individu telah mengalami kematangan pada organ reproduksi
     Teori Psikoanalisa Erikson
    Teori Erik Erikson tentang perkembangan manusia dikenal dengan teori perkembangan psiko-sosial.
    Ericson memaparkan teorinya melalui konsep polaritas yang bertingkat/bertahapan. Ada 8 (delapan) tingkatan perkembangan yang akan dilalui oleh manusia.

    Pusat dari teori Erikson mengenai perkembangan ego ialah sebuah asumpsi mengenai perkembangan setiap manusia yang merupakan suatu tahap yang telah ditetapkan secara universal dalam kehidupan setiap manusia. Proses yang terjadi dalam setiap tahap yang telah disusun sangat berpengaruh terhadap “Epigenetic Principle” yang sudah dewasa/matang. Dengan kata lain, Erikson mengemukakan persepsinya pada saat itu bahwa pertumbuhan berjalan berdasarkan prinsip epigeneticFase Perkembangan Erikson
    • Trust vs Mistrust (Kepercayaan vs Kecurigaan)
    Tahap ini berlangsung pada masa oral, kira-kira terjadi pada umur 0-1 atau 1 ½ tahun. Tugas yang harus dijalani pada tahap ini adalah menumbuhkan dan mengembangkan kepercayaan tanpa harus menekan kemampuan untuk hadirnya suatu ketidakpercayaan. dan merasa terancam terus menerus. Hal ini ditandai dengan munculnya frustasi, marah, sinis, maupun depresi.
    • Otonomi vs Perasaan Malu dan Ragu-ragu
    Pada tahap kedua adalah tahap anus-otot (anal-mascular stages), masa ini biasanya disebut masa balita yang berlangsung mulai dari usia 18 bulan sampai 3 atau 4 tahun. Tugas yang harus diselesaikan pada masa ini adalah kemandirian (otonomi) sekaligus dapat memperkecil perasaan malu dan ragu-ragu.
    • Inisiatif vs Kesalahan
    Tahap ketiga adalah tahap kelamin-lokomotor (genital-locomotor stage) atau yang biasa disebut tahap bermain. Tahap ini pada suatu periode tertentu saat anak menginjak usia 3 sampai 5 atau 6 tahun (pra sekolah), dan tugas yang harus diemban seorang anak pada masa ini ialah untuk belajar punya gagasan (inisiatif) tanpa banyak terlalu melakukan kesalahan..
    • Kerajinan vs Inferioritas
    Tahap keempat adalah tahap laten yang terjadi pada usia sekolah dasar antara umur 6 sampai 12 tahun. Salah satu tugas yang diperlukan dalam tahap ini ialah adalah dengan mengembangkan kemampuan bekerja keras dan menghindari perasaan rasa rendah diri.
    • Identitas vs Kekacauan Identitas
    Tahap kelima merupakan tahap adolesen (remaja), yang dimulai pada saat masa puber dan berakhir pada usia 18 atau 20 tahun. Pencapaian identitas pribadi dan menghindari peran ganda merupakan bagian dari tugas yang harus dilakukan dalam tahap ini. Menurut Erikson masa ini merupakan masa yang mempunyai peranan penting, karena melalui tahap ini orang harus mencapai tingkat identitas ego, dalam pengertiannya identitas pribadi berarti mengetahui siapa dirinya dan bagaimana cara seseorang terjun ke tengah masyarakat
    • Keintiman vs Isolasi
    Tahap pertama hingga tahap kelima sudah dilalui, maka setiap individu akan memasuki jenjang berikutnya yaitu pada masa dewasa awal yang berusia sekitar 20-30 tahun. Jenjang ini menurut Erikson adalah ingin mencapai kedekatan dengan orang lain dan berusaha menghindar dari sikap menyendiri.
    • Generativitas vs Stagnasi
    Masa dewasa madya berada pada posisi ke tujuh, dan ditempati oleh orang-orang yang berusia sekitar 30 sampai 60 tahun. Apabila pada tahap pertama sampai dengan tahap ke enam terdapat tugas untuk dicapai, demikian pula pada masa ini dan salah satu tugas untuk dicapai ialah dapat mengabdikan diri guna keseimbangan antara sifat melahirkan sesuatu (generativitas) dengan tidak berbuat apa-apa (stagnasi)..
    • Integritas vs Keputusasaan
    Tahap terakhir dalam teorinya Erikson disebut tahap usia senja yang diduduki oleh orang-orang yang berusia sekitar 60 atau 65 ke atas. Dalam teori Erikson, orang yang sampai pada tahap ini berarti sudah cukup berhasil melewati tahap-tahap sebelumnya dan yang menjadi tugas pada usia senja ini adalah integritas dan berupaya menghilangkan putus asa dan kekecewaan.

    Senin, 21 Februari 2011

    Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental

    Seperti juga psikologi yang mempelajari hidup kejiwaan manusia, dan memiliki usia sejak adanya manusia di dunia, maka masalah kesehatan jiwa itupun telah ada sejak beribu-ribu tahun yang lalu dalam bentuk pengetahuan yang sederhana.

    Beratus-ratus tahun yang lalu orang menduga bahwa penyebab penyakit mental adalah syaitan-syaitan, roh-roh jahat dan dosa-dosa. Oleh karena itu para penderita penyakit mental dimasukkan dalam penjara-penjara di bawah tanah atau dihukum dan diikat erat-erat dengan rantai besi yang berat dan kuat. Namun, lambat laun ada usaha-usaha kemanusiaan yang mengadakan perbaikan dalam menanggulangi orang-orang yang terganggu mentalnya ini. Philippe Pinel di Perancis dan William Tuke dari Inggris adalah salah satu contoh orang yang berjasa dalam mengatasi dan menanggulangi orang-orang yang terkena penyakit mental. Masa-masa Pinel dan Tuke ini selanjutnya dikenal dengan masa pra ilmiah karena hanya usaha dan praksis yang mereka lakukan tanpa adanya teori-teori yang dikemukakan.

    Masa selanjutnya adalah masa ilmiah, dimana tidak hanya praksis yang dilakukan tetapi berbagai teori mengenai kesehatan mental dikemukakan. Masa ini berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan alam di Eropa.

    Dorothea Dix merupakan seorang pionir wanita dalam usaha-usaha kemanusiaan berasal dari Amerika. Ia berusaha menyembuhkan dan memelihara para penderita penyakit mental dan orang-orang gila. Sangat banyak jasanya dalam memperluas dan memperbaiki kondisi dari 32 rumah sakit jiwa di seluruh negara Amerika bahkan sampai ke Eropa. Atas jasa-jasa besarnya inilah Dix dapat disebut sebagai tokoh besar pada abad ke-19.

    Tokoh lain yang banyak pula memberikan jasanya pada ranah kesehatan mental adalah Clifford Whittingham Beers (1876-1943). Beers pernah sakit mental dan dirawat selama dua tahun dalam beberapa rumah sakit jiwa. Ia mengalami sendiri betapa kejam dan kerasnya perlakuan serta cara penyembuhan atau pengobatan dalam asylum-asylum tersebut. Sering ia didera dengan pukulan-pukulan dan jotosan-jotosan, dan menerima hinaan-hinaan yang menyakitkan hati dari perawat-perawat yang kejam. Dan banyak lagi perlakuan-perlakuan kejam yang tidak berperi kemanusiaan dialaminya dalam rumah sakit jiwa tersebut. Setelah dirawat selama dua tahun, beruntung Beers bisa sembuh.

    Di dalam bukunya ”A Mind That Found Itself”, Beers tidak hanya melontarkan tuduhan-tuduhan terhadap tindakan-tindakan kejam dan tidak berperi kemanusiaan dalam asylum-asylum tadi, tapi juga menyarankan program-program perbaikan yang definitif pada cara pemeliharaan dan cara penyembuhannya. Pengalaman pribadinya itu meyakinkan Beers bahwa penyakit mental itu dapat dicegah dan pada banyak peristiwa dapat disembuhkan pula. Oleh keyakinan ini ia kemudian menyusun satu program nasional, yang berisikan:

    1. Perbaikan dalam metode pemeliharaan dan penyembuhan para penderita mental.
    2. Kampanye memberikan informasi-informasi agar orang mau bersikap lebih inteligen dan lebih human atau berperikemanusiaan terhadap para penderita penyakit emosi dan mental.
    3. Memperbanyak riset untuk menyelidiki sebab-musabab timbulnya penyakit mental dan mengembangkan terapi penyembuhannya.
    4. Memperbesar usaha-usaha edukatif dan penerangan guna mencegah timbulnya penyakit mental dan gangguan-gangguan emosi.

    William James dan Adolf Meyer, para psikolog besar, sangat terkesan oleh uraian Beers tersebut. Maka akhirnya Adolf Meyer-lah yang menyarankan agar ”Mental Hygiene” dipopulerkan sebagai satu gerakan kemanusiaan yang baru. Dan pada tahun 1908 terbentuklah organisasi Connectitude Society for Mental Hygiene. Lalu pada tahun 1909 berdirilah The National Committee for Mental Hygiene, dimana Beers sendiri duduk di dalamnya hingga akhir hayatnya.

    Sabtu, 12 Februari 2011

    Seputar Sehat :)

    Menjadi sehat itu adalah impian semua orang.Banyak orang yang mengatakan bahwa sehat itu mahal harganya.Tetapi memang benar adanya. bisa dibayangkan bagaimana repotnya kita ketika tubuh kita sakit.Pengeluaran menjadi bertambah banyak dibanding biasanya, kemampuan untuk beraktivitas menjadi menurun karena tidak ada energi, ketidakmampuan untuk menikmati hal-hal yang menyenangkan seperti rekreasi ataupun hal-hal yang kita gemari. Namun, apakah sebenarnya arti dari sehat tersebut? Apakah sehat hanya mencakup kesehatan fisik saja? Apakah penilaian seseorang adalah sehat hanya dari kebugaran nya saja?

    Apa maksud sehat itu sebenarnya??

    Sehat merupakan dimana keadaan fisik dan psikis dalam keadaan baik, prima dan tidak dalam keadaan terserang penyakit. Hubungan antara fisik dan psikis adalah sangat erat.Seperti ada pepatah mengatakan "Men sana in corpore sano" yang artinya "di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat” bahwa jika kita memiliki keadaan fisik yang baik,prima dan tidak dalam keadaan terserang penyakit, maka pastilah keadan psikis kita juga dalam keadaan baik.Bila keadaan psikis baik maka kita diharapkan dapat berpikir,berperasaan dan bertindak dengan baik dan benar.Namun sebaliknya, jika keadaan fisik kita tidak dallam keadaan baik, maka dapat berpengaruh pada kondisi psikis kita juga. Terbukti bahwa fisik dan psikis mempunyai hubungan yang amat erat.

    Orang yang terlihat sehat dari keadaan fisik nya saja belum tentu ia dapat dinyatakan sehat. Karena terkadang ada beberapa penyakit yang tidak menunjukkan gejala-gejala yang dapat terlihat secara umum tanpa melakukan pemeriksaan medis.

    Penilaian seseorang akan kebugaran dan kesehatan seseorang juga harus ditinjau dari keadaan psikis nya juga.Bila orang tersebut terlihat sehat dan ia juga tampak ceria, bersemangat, dan mempunyai energi yang positif maka ia dapat dinyatakan sehat.

    Bagaimana caranya agar menjadi tetap sehat?

    Sebenarnya sangatlah mudah untuk selalu menjadi sehat.Caranya adalah dengan makan-makannan yang bergizi dan higienis,beristirahat yang cukup,melaksanakan aktivitas olah raga secara rutin,mempunyai gaya hidup yang sehat (seperti tidak merokok,mengkonsumsi alkohol secara berlebihan,dll) dan yang terpenting adalah selalu berperasaan,berpikir dan bertindak positif setiap saat karena itu akan selalu meembuat kita menjadi individu-individu yang sehat yang sebenarnya.Jangan sampai sakit yang malah muncul didalam keseharian kita,mengganggu aktivitas kita dan membatasi kita untuk menikmati hidup yang penuh warna ini.

    Jadi,tetaplah berusaha untuk menjadi SEHAT selalu !!!!