A. Definisi Proses Belajar
Menurut slomon (1997, hal 71) belajar adalah proses
perubahan perilaku yang relative permanen yang diakibatkan oleh pengalaman.
Sedangkan menurut Kanuk (2009) proses belajar konsumen dapat diartikan sebuah
proses dimana seseorang memperoleh pengetahuan dan pengalaman pembelian dan
konsumen yag akan ia terapkan pada perilaku yang tepat di masa datang.Belajar
merupakan hal yang sangat penting, karena :
· Pertama, belajara adalah suatu
proses keberlanjutan menerima Informasi setiap saat dari manapun.
· Kedua pengalaman memainkan peranan
dalam proses belajar dimana belajar tidak selalu terjadi karena disengaja.
· Ketiga, belajar memiliki makna yang
luas.
B. Syarat
dan Proses belajar
1. Motivasi yaitu daya dorong dalam
diri konsumen
Peranan pemasar menginformasikan
dengan persuasive sehingga konsumen termotivasi untuk memenuhi kebutuhannnya. Bila
kita menginginkan sesuatu maka kia harus berusaha untuk mengupayakan hal itu
terjadi. Contohnya adalah :jika kita ingin menjadi atlit bulungtangkis maka
kita harus berlatih sejak dini.
2. Isyarat
yaitu stimulus yang mengarahkan
motivasi tersebut. Misalkan display spanduk bahasa inggris yang menarik
memotivasi seseorang untuk mengikuti les bahasa inggris.
3. Respon
yaitu reaksi konsumen terhadap
isyarat contoh setelah membaca spanduk bagaimana respon konsumen tersebut.
4. Pendorong atau penguatan
yaitu sesuatu yang meningkatkan
kecenderungan seseorang konsumen untuk berperilaku di masa datang.
C. Proses Belajar
Beberapa pakar mengklasifikasikan proses belajar dalam
dua kategori
1. Proses belajar kognitif
Proses belajar yang menekankan
adanya perubahan pengetahuan yang menekankan pada proses mental di mana informasi
di transfer dan disimpan dalam jangka panjang.
2.
Proses belajar perilaku
Proses belajar ketika konsumen
bereaksi terhadap lingkungannya atau stimulus dari luar.
Proses belajar perilaku terbagi
menjadi
a.
Classical conditioning
Makhluk hidup baik mnusi dan
binatang adalah makhluk pasif yang bisa diajarkan perilaku tertentu melalui
pengulangan.
· Percobaan Parlov.
Seekor anjing dipedengarkan bunyi
bel kemudian disungguhkankan sepiring yang berisi daging yng kemudian
didekatkan pada anjing tersebut. Kejadian itu dilakukan berulang ulang sampai
anjing tersebut memberikan respon air liur ketika bel berbunyi padahal tidak
ada ada daging dipiring.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak
hal yang bisa berfungsi sebagai conditioned stimulus dan dimanfaatkan untuk
komunikasi pemasaran. Pertama, music, music dapat dijadikan unconditioned
stimuli.sehingga diharapkan konsumen yng menyukai music akan menyukai produk
yang mendampingi music tersebut.
Ada tiga konsep utama yng diturunkan
dari proses belajar clsassical conditioning yaitu,
1. Pengulangan proses menyampaikan pesan kepada konsumen
berulang kali dengan frekuensi yang berkali-kali. Tetapi takut terjadi
advertising wearout yaitu pengulangan iklan yang berkali-kali dapat menimbulkan
kebosanan dan ketidak pedulian kepada konsumen.
2. Generalisasi stimulus adalah kemampuan seseorang konsumen yang relative
sama terhadap stimulus yang relative berbeda. Penersapan generalisasi stimulus
dalam pemasarsan.
· Perluasan lini produk perusahaan
mencoba membuat produk baru yang terkait dengan produk lama
· Merek keluarga yaitu memberikan
merek yang sama kepada semua lini produk
· Me-too Produk, suatu konsep kemasan
yng membuat mirip dengan kemasan produk pesaingnya.
· Similar name beberapa produk bukan
saja diberikan kemasan yang mirip satu sama lain, juga diberi merek yang mirip.
· Licensing, pemberian merek dengan
menggunakan nama orang-orang terkenal.
· Generlisasi pemakain, citra positif
barang selanjutnya diasosiasikan dengan produk-produk yang baru
3. Diskriminasi stimulus, dilkukan untuk membuat perbedaan antara produk yang
satu dengan produk yang lainya.
· Positioning, citra atau persepsi
yang dimiliki konsumen terhadap produk tersebut.
· Differntiation, mengkomuniksikan
atribut yang berbeda dari produk yang lainnya.
b. Operant Conditioning
Proses belajar yang terjadi karena
adanya rewards yang diterims konsumen yang menghasilkan respon yang terkontrol.
Artinya konsumen memiliki respon yang terkontrol atas perilakunya. Beberapa
konsep operant conditioning,
· Penguatan positif hal-hal positif
yang diterima konsumen karena mengkonsumsi atau membeli suatu produk.
· Penguatan negative, sesuatu yang
diterima konsumen tidak menyenangkan apabila konsumen tidak membeli produk
tersebut.
· Hukuman, kecenderungan konsumen
untuk tidak melakukan perbuatan itu lagi.
· Kepunahan, kepunahan muncul ketika
konsumen mendapatkan pelayanan yang buruk sehingga mengecewakan dsn
ketidakpuasan sehingga dihentikannya pembelian suatu produk.
· Shaping, konsumen diarahkan unutk
melakukan sesuatu sebelum ia diharapkan melakukan perilaku yang diharapkan oleh
produsen.
3. Vicarious Learning
Proses belajar yang dilakukan
konsumen ketika ia mengamati perilaku orang lain dan konsekuensi dari tindakan
yang dilakukan.
Daftar
Pustaka :
Based on
Ujang Sumarwan. 2003. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran
(Consumer Behaviour: Theory and Application in Marketing).