Aksis
I
- Sindrom klinis:
Gangguan
yang biasanya didiagnosis pertama kali pada masa bayi, kanak-kanak atau remaja
- Delirium, demensia, amnestik dan gangguan kognitif lainnya
- Gangguan yang berhubungan dengan zat
- Skizofrenia dan gangguan psikotik lain
- Gangguan mood
- Gangguan anxietas
- Gangguan somatoform
- Gangguan buatan
- Gangguan disosiatif
- Gangguan seksual dan identitas gender
- Gangguan makan
- Gangguan tidur
- Gangguan pengendalian impuls yang tidak diklasifikasikan dimana pun
- Gangguan penyesuaian
Aksis
II
- Retardasi Mental
Retardasi
mental ringan / retardasi mental sedang/ retardasi mental berat/ retardasi
mental sangat berat
- Gangguan Kepribadian
Gangguan
kepribadian paranoid
Gangguan
kepribadian skizoid
Gangguan
kepribadian skizotipal
Gangguan
kepribadian antisosial
Gangguan
kepribadian ambang
Gangguan
kepribadian histrionik
Gangguan
kepribadian narsistik
Gangguan
kepribadian menghindar
Gangguan
kepribadian dependen
Gangguan
kepribadian obsesif kompulsif
AKSIS
III
saat ini kondisi
medis umum yang berpotensi relevan dengan pemahan atau manajemen gangguan
mental individu
AKSIS
IV
Diagnosis,
treatment, prognosis dari gangguan mental yang dipengaruhi masalah psikososial
dan lingkungan:
- Kenangan buruks
- Lingkungan yang sulit
- Stress yang disebabkan oleh orang lain
- Kurangnya dukungan dari orang lain
- Positive stressor (mis, promosi, pernikahan) yang menyebabkan stress
Aksis V
Kode
|
Keterangan
|
91- 100
|
Keberfungsian
superior dalam berbagai bidang aktivitas, tampak tidak pernah mengalami
masalah kehidupan, disukai oleh orang lain karena memiliki banyak kualitas
positif. Tidak ada sintom
|
91-80
|
Ketiadaan atau
terdapat simtom minimal (cth: kecemasan ringan sebelum menghadapi ujian), berfungsi
dengan baik dalam semua bidang, memiliki minat dan terlibat dalam berbagai
aktivitas, secara sosial efektif, secara umum puas dengan kehidupannya,
mengalami tidak lebih dari masalah sehari-hari (cth: kadang-kadang berdebat
dgn anggota keluarga
|
71-80
|
Jika terdapat simtom,
simtom tersebut dialami secara singkat dan merupakan reaksi wajar terhadap
stressor psikososial (cth: sulit bekonsentrasi setelah pertengkaran
keluarga); tidak lebih kecil dari hendaya kecil dalam fungsi sosial,
pekerjaan atau sekolah (cth: kadang-kadang terlambat mengajarkan tugas
sekolah)
|
61-70
|
Beberapa simtom ringn
(cth: mood yang tertekan dan
insomnia ringan) atau beberap kesulitan dalam fungsi sosial, okupasional, dan
sekolah (cth: membolos atau mencuri di rumah sendiri), namun secara umum
berfungsi cukup baik, memiliki beberapa hubungan interpersonal yang bermakna
|
51-60
|
Simtom sedang (cth:
terkadang memiliki serangan panik) atau hendaya tingkat sedang dalam fungsi
sosial, pekerjaan atau sekolah (cth: tidak memiliki, tidak mampu
mempertahankan pekerjaan)
|
41-50
|
Simtom serius (cth:
keinginan untuk bunuh diri) atau hendaya tingkat serius dalam fungsi sosial,
pekerjaan atau sekolah (cth: tidak memiliki, tidak mampu mempertahankan
pekerjaan)
|
31-40
|
Beberapa hendaya
dalam menilai realitas atau berkomunikasi (cth: pembicaraan terkadang tidak
logis atau sulit dimengerti) atau hendaya serius dalam beberap bidang,
seperti pekerjaan atau sekolah, hubungan keluarga, penilaian, pemikiran, atau
mood (cth: seorang yang menolak
bertemu temannya ketika depresi)
|
21-30
|
Perilaku dipengaruhi
cukup besar oleh delusi atau
halusinasi (cth: berbicara mengacau, bertindak secara tidak pantas) atau
ketidakmampuan untuk berfungsi dalam hampir semua bidang (cth: berada di
tempat tidur sepanjang hari)
|
11-20
|
Beberapa bahaya untuk
melukai diri sendiri atau orang lain (cth: upaya bunuh diri), kadang kala
gagal menjaga kebersihan pribadi, atau berat dalam berkomunikasi
|
1-10
|
Bahaya yang menetap
untuk melukai diri sendiri atau orang lain secara parah, ketidak mampuan
menjaga kebersihan diri, atau bunuh diri dengan niat jelas untuk mati
|
0
|
Informasi tidak
memadai.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar